Setelah iman kepada Allah, maka amal yang paling utama adalah mencari ilmu dan beribadah dengan ibadah terbaik kepada-Nya. Adapun sumber ilmu yang paling utama, paling lengkap dan sempurna adalah Al Quran Al Kariim. Maka membaca, menelaah dan memahami AlQuran adalah suatu keutamaan. Alangkah ruginya mereka yang meninggalkan dan melalaikannya. Alangkah mengherankan orang yang mengetahui keutamaannya namun enggan menjalankannya..
AlQuran penuh dengan informasi, baik yang lalu, sekarang dan yang akan datang. Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Untuk memahami isinya mau tidak mau harus pula paham dan mengerti tentang bahasa Arab. Tidak mungkin kita memahami Al Quran dari terjemahan bahasa lain. Ini ibarat menimbang air seember dengan timbangan gelas kecil. Sudah penuh gelas namun air di ember belum dapat ditakar juga. Orang yang berpikir bahwa belajar Al Quran dari terjemahan seperti orang yang mengatakan bahwa air dalam gelas adalah sama isinya dengan air dalam ember. Alangkah rancu pikirannya, afwan..
Hal ini dikarenakan dalam bahasa arab terdapat pola kata dan tata bahasa yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Sebagai bahasa purba, tentu sudah mengalami evolusi yang demikian pesat. Dan perlu diketahui, satu-satunya bahasa purba terlengkap yang masih eksis dan dipakai hingga saat ini hanya bahasa arab. Bahasa semit, bahasa ibrani, bahasa yunani, bahasa latin, bahasa mesir jamannya firaun, bahasa india, bahasa anglo-saxon purba, semuanya musnah. Sementara bahasa cina purba pun sudah mengalami degradasi, yang tertinggal hanya tulisan hansyi (jepang : kanji) yang juga banyak mengalami perubahan menyesuaikan jaman.
Tahulah kita bahwa Allah akan menjaga kelangsungan bahasa wahyu-Nya tersebut hingga akhir masa kelak.
Setelah menguasai bahasa Arab lalu bagaimana?
Hendaknya kita mulai membaca Al Quran dengan penuh perhatian terhadap seluruh apa yang di-firman-kan. Kerahkan seluruh kemampuan bahasa Arab kita, hingga kita betul-betul memahami apa yang dimaksud Allah dalam Al Quran.
Usahakan antum bisa menyelesaikan membaca Al Quran maksimal dalam 1 bulan, berarti 1 hari 1 juz. Kalau mampu selesaikan Al Quran dalam 7 hari. Jangan kurang dari itu, karena antum tidak akan sempat melakukan peresapan makna mendalam.
Setelah berulang kali membaca, mengulang, khatam Quran dalam 1 bulan sudah terasa ringan maka tahap berikutnya adalah menghapal. Ya, antum akan merasakan betul, betapa berbeda cara memahami Al Quran antara membaca, meneliti dan merunut saja, dengan bila antum sudah hapal.
Contoh mudah.
Bila antum membutuhkan topik tertentu, maka tidak perlu lagi membuka surat atau halaman demi halaman. Antum tinggal cari dalam "laci" ingatan, dan keluarkan. Lebih mudah, dan lebih cepat dari waktu untuk sekedar membuka halaman Al Quran. Hebat bukan?
Kita lihat, bagaimana peranan menghapal Al Quran demikian penting. Bila kita mencoba mencari makna suatu ayat, langkah yang semestinya kita lakukan adalah mencari ayat lain yang semakna dengan yang sedang kita baca. Ini namanya tafsir Quran bil Quran. Dan beginilah cara rasul dan para sahabat membuat penafsiran. Bila semua ayat pada topik yang sama dikumpulkan, dan tidak ditemukan pemahaman jelas, barulah mencari hadits yang terkait, baik dalam sababun nuzul atau pun ucapan rasulullah sendiri dalam mengartikan ayat tersebut, karena beliau merupakan penafsir Quran langsung dalam bimbingan wahyu.
Nah, proses pengumpulan ayat bil ayat ini akan cukup memakan waktu, kecuali bila kita hapal. Oleh karena itu menghapal Quran menjadi hal wajib bagi mereka yang ingin mengetahui tentang agamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar